Selasa, 12 April 2011

I can't talk anything (cerpen part1)

Ceritaku ini berawal dari sesuatu yang tidak sengaja saat itu sehingga kita saling mengenal saling menolong saling memahami. aku tak pernah menyangka dia akan hadir di hidupku. anugerah terindah untukku :) dia merubahku menjadi lebih dari aku yang dulu.
dia tak tampan tapi dia menarik dia seorang yang sangat sederhana, rendah hati tapi tetap percaya diri. satu hal yang ajaib darinya "senyumnya". senyumannya itu bisa menyejukkan dan menenteramkan siapa saja yang melihatnya, termasuk aku. itulah sebabnya aku bisa nyaman seharian dengannya.
aku termasuk orang yang beruntung karena bisa kenal dan dekat dengannya, bisa bersahabat dengannya. dia termasuk orang yang enak diajak bicara, humoris, easy going, pandai menasehati, dan bisa dipercaya. makanya aku tak pernah ragu buat menceritakan semua kesal dan bahagiaku padanya. begitupun sebaliknya. dan dibalik semua itu kita saling mengagumi.
di jalan kenangan itu, dia pernah menceritakan kekagumannya padaku. saat itu seketika keringat dinginku
keluar. Bagaimana tidak itu hal yang baru dalam hidupku. Aku bingung dengan yang terjadi saat itu dan aku hanya diam membisu. dia memang tak memaksaku untuk hanya sekedar berkata-kata, tapi aku tahu dia sangat berharap aku bisa mengucapkan sesuatu sebagai jawaban dari perasaannya itu. entah berapa lama kami hanya saling diam dengan kedua kaki yang kami pijakkan di tanah bersemen itu. sesekali kami bertatapan kemudian mununduk meresapi perasaan masing-masing.
belum sempat aku menjawabnya, gerimis turun dan kebetulan bus yang aku tunggu datang. "maaf aku harus pulang, sudah sore dan gerimis pun datang, aku jawab lewat sms nanti. Assalamu'alaikum!" ucapku sambil melangkahkan kaki kananku ke dalam bus. dia menjawab dengan segurat penyesalan di wajahnya, "Tapi... baiklah..Wa'alaikumsalam warohmatulloh". sebenarnya tak tega aku melihat dirinya seperti itu. dia berjalan ke arah barat dengan lemas. aku tak tahu apa yang sebenarnya dia fikirkan saat ini.
sejak dia mengucapkan hal itu tadi, aku merasakan detakan jantungku yang kencang dan belum reda sampai saat ini. aku hanya berfikir agar dia baik-baik saja.
tak kurangnya setiap detik aku melihat handphoneku. aku masih ragu untuk meng-sms dia. aku cek saldo pulsa yang kupunya saat itu. dan ternyata overlimit. keraguanku seketika pun hilang, tapi aku sudah janji. aku bingung. sampai sampai aku tertidur di bus.
tiga puluh menit kemudian. "Terminal, terminal,terminal!" pa kondektur meneriakkannya langsung ke telingaku. terperenjatlah aku. "Terminal, Pak?" tanyaku. "Aku harusnya turun di Jalan Mawar,Pa! Gimana dong?" ucapku setengah merengek. "Salah siapa tadi tidur?" pa kondektur balik bertanya.
"aku juga ga tau,Pa! Namanya juga ngga sadar. heu.. mana ngga ada pulsa lagi, ga tau daerah ini lagi.. Gimana Pa?"
"Itu mah gampang! Neng tinggal naik bus ke arah barat, nunggu di halte itu. Gampang, kan! Ayo bayar dulu sekarang!"
"tapi kalo kesasar gimana Pak? aku kan perempuan Pak! mana udah sore Pak..heu.."
"bayar dulu.."
"heu... bayarnya double nih Pak? tujuanku kan ke Jalan Mawar."
"iya dong meskipun tujuan ke Jalan Mawar bayar mah sampai ke terminal"
"ya udah deh,nih! terus kalo kesasar gimana?"
"ga bakal. Neng bilang aja mau turun di Jalan Mawar."
"oh iya. oke deh, kalo kesasar bapak tanggung jawab! aku pulang dulu Pak! Assalamu'alaikum!"
Sebelum Pak kondektur itu menjawab salamku, aku sudah menghilang. Halte bus yang dipenuhi para pemuda itu telah menungguku. Aku duduk 3 meter dari arah mereka berkumpul,berharap mereka tidak melihatku disana. dalam hati aku terus berdo'a. ketakutan dan kekhawatiranku saat itu, membuatku lupa kejadian di jalan itu.
Dua puluh menit berlalu Satu bus pun tak ada yang menampakkan batang hidungnya. Pantatku yang sejak tadi duduk mulai pegal. Untungnya para pemuda itu tidak menggodaku.
"dret...dret..." tiba-tiba terasa getaran handphone dari saku rokku. Cukup lama bergetar. "Telpon!" Kubaca layar handphone yang mulai meredup. "Ibu!"
"Assalamu'alaikum, Bu!"
"Wa'alaikumsalam. Masih dimana, Nis? Jam segini belum pulang!"
"Iya Bu, aku...."
Jaringannya terputus. "Heu...... ibu.... jemput aku.." Baterai handphoneku habis. Sungguh tragis! Aku mulai gelisah. Lambung yang cukup lama tak bekerja mulai ribut. Tak ada satu makanan pun yang bisa aku kunyah. Tapi beruntunglah aku, karena bus pun datang tak lama setelah mamaku menelpon. "Alhamdulillah.." kulangkahkan kaki kananku. "Yes! aku pulang" terbayang masakan ibuku yang aromanya saja membuatku kenyang.
"Aku ga boleh tidur!" Akhirnya sepanjang jalan aku terus membuka mataku lebar-lebar supaya tidak ngantuk dan nanti malah sampai ke sekolah lagi. Memang dari SMP kegiatanku sering membuat aku lelah dan capek. Nah, sejak itulah aku jadi hobi tidur kalau di rumah dan sekarang kebawa kemana-mana. Malah pernah sampai ketiduran di kelas. Hahaha malu banget aku. Untung saja waktu itu ga ketahuan Bu Marta. Tapi pelajaran yang dibahas tidak aku pahami dan akhirnya nilai ulanganku jeblok. Heu! Ga lagi-lagi deh. Sejak saat itu aku pun aku sering bawa permen atau bahkan kopi instan ke kelas, tapi tetep aja ngantuk. haha
Sebentar lagi sampai. Di depan itu Jalan Dr. Subroto. Nah, setelah itu Jalan Mawar, aku segera bersiap. Beberapa meter lagi bus harus berhenti tepat di jalan itu. "Kiri, Pa!"
Ciiiiiit.. suara gesekan ban bus dengan jalan, berbunyi jelas menandakan bus berhenti. Aku lekas turun dari bus itu. "Alhamdulillah, sampai!" Pak Mur, becak langgananku kebetulan sedang sakit dari kemarin dan terpaksa aku naik becaknya Pak Ojo. Tapi, ga ada satupun becak yang nangkring di tempat biasanya. Kulirik jam tanganku dengan mata sedikit buram. "Astaghfirulloh, jam 6! Ya iyalah pa becaknya udah pada pulang!" Nasib.... nasib. Akhirnya aku harus berjalan beberapa ratus meter untuk menuju rumah.
Rasanya lelah sekali kakiku. Kuketuk pintu rumah dengan sedikit ragu."Assalamu'alaikum, bu..."
"Ya Alloh Niyara baru pulang jam segini, ibu telpon ngga aktif!"
"Maaf bu... tapi busnya kebablasan. Aku ketiduran. Terus handphone aku mati..."
"Yaudah, cepet sana masuk! Mandi! Sholat Maghrib!"
"Iya Bu..."
Kubuka pintu kamarku. Kugelarkan tasku, lalu kurebahkan tubuhku. Hmmm... lelah dan cape sekali rasaya hari ini. Tak lama aku merasakan kenikmatan itu, karena aku harus segera mandi dan sholat.
Selesai itu, aku tertidur. Sekitar pukul 09.00 aku terbangun. Aku bermimpi. Ternyata kejadian tadi sore aku mimpikan hahaha. Aku mulai gelisah. Aku charge handphoneku. Ada beberapa sms masuk. Ada yang ngisiin pulsa! Hihi aye! Dari ayahku. Tapi itu malah membuatku semakin bingung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar